Banyak mode pakaian lama yang sudah tidak begitu trend, kita simpan begitu saja di lemari pakaian, atau pakaian yang sudah kekecilan atau sebaliknya. Padahal pakaian seperti itu dapat kita ciptakan menjadi sebuah trend baru yang tidak kalah mecingnya dengan trend-trend sekarang.
Misal celana jeans, kalo sudah kekecilan di bagian paha atau pinggul, atau trend nya sudah jadul, kita bisa rombak menjadi sebuah rok, hanya dengan memotong atau  membuka jahitan serta menambahkan beberapa potongan kain di samping kiri, depan dan belakang celana... gampang kan? 
Begitupun dengan atasan, kalo trend nya jadul atau kita merasa bosan dengan trend kerah, kita bisa buang kerahnya, kemudian kasih berbagai asesoris seperti renda, atau bisa juga di teci ( melihat struktur kain )
a. Mesin Jahit

b. Macam-macam gunting dan alat pemotong

Alat potong dalam jahit menjahit ada bermacam-macam dengan fungsi yang berbeda-beda pula seperti: gunting kain yaitu gunting yang digunakan untuk menggunting kain, gunting zig zag , gunting rumah kancing, gunting bordir, gunting tiras, gunting listrik, gunting benang jelujur, alat pembuka jahit/pendedel.
Gunting kain paling banyak digunakan sedangkan yang lainnya hanya sesuai dengan keperluan, gunting harus tajam, untuk menguji ketajaman gunting dengan cara menggunting perca pada bahagian seluruh mata gunting jika bekas guntingan pada perca tidak berbulu berarti gunting itu cukup tajam untuk kain.

c. Alat ukur
Untuk proses pembuatan pakaian mulai dari persiapan pola sampai penyelesaian diperlukan beberapa alat ukur, yang penggunaan alat ini berbeda sesuai fungsinya. Ketelitian dalam mengukur sangat memberikan sumbangan untuk memperoleh hasil yg berkualitas,. Saat mengukur haruslah diusahakan setepat mungkin.
Pita ukuran dalam perdagangan ada yang terbuat dari plastik, kain, dan kertas, pita ukuran yang terbuat dari kertas mudah robek. Garis-garis dan angka-angka pita ukuran harus dicetak terang pada kedua sisinya, logam yang menjepit ujung pita harus rapi. Mistar dapat terbuat dari kayu, aluminium dan plastik, alat pengukur panjang rok dapat distel dan alat ini lengkap dengan alat penyemprot, sebelumnya juga dapat dilakukan dengan centi meter (pita ukuran) kemudian ditandai dengan jarum pentul ini sekarang masih banyak dipakai karena masih praktis terutama bagi orang-orang yang sudah terampil.

d. Meja kerja dan alat tulis
Meja kerja dan alat tulis terutama diperlukan pada waktu menyiapkan pola dan memotong bahan. Meja kerja terbuat dari kayu dengan ukuran tinggi 75 cm lebar minimal 75 cm serta panjang minimal 120 cm Adapun syarat meja kerja untuk jahit menjahit adalah: kokoh dan kuat, permukaan daun meja harus datar dan licin, tidak miring, rata dan rapi, agar tidak merusak bahan. Alat tulis menulis terdiri dari pensil, pensil merah biru, buku catatan ukuran untuk menerima pesanan bisa juga diganti dengan kartu ukuran yang terdapat didalam buku, yang terdiri dari:
1) daftar ukuran
2) gambar model
3) contoh bahan
4) catatan perlengkapan tambahan
5) nama pemesan dan nomor telpon
6) tanggal dibuat dan tanggal siap
7) dsb

e. Jarum
Jarum-jarum mempunyai nomor menurut besarnya. Pemilihan nomor jarum harus disesuaikan dengan bahan yang akan dijahit. Pada umumnya syarat macam-macam jarum adalah ujungnya cukup tajam bentuknya ramping dan tidak berkarat. Dalam jahit menjahit perlengkapan menyemat dan jarum terdiri atas jarum jahit mesin jarum tangan, jarum pentul, pengait benang dan tempat penyimpan jarum. Jarum mesin yang baik terbuat dari baja ujung tajam agar bahan yang dijahit tidak rusak.
Jarum tangan sama yaitu terbuat dari baja mempunyai tingkatan nomor, jarum tangan yang baik panjang dan ramping. Jarum jahit tangan digunakan untuk menghias menyisip dan menjelujur. Jarum pentul yang baik juga terbuat dari baja panjang 2,5 cm sampai 3 cm. jarum pentul yang berkepala dengan warna bermacam-macam itulah yang tajam.
Pengait benang digunakan untuk pengait benang kelubang jarum.
Alat ini sangat berguna bagi mengalami kesulitan dalam memasukkan benang ke lubang jarum karma penglihatan yang kuran tajam.

f. Tempat menyimpan jarum
Tempat menyimpan jarum-jarum digunakan kotak atau bantalan jarum, jarum pentul atau jarum mesin disematkan pada bantalan jarum.

g. Perlengkapan memampat
Perlengkapan memampat atau mempress diperlukan untuk memampat kampuh kampuh lengan dan bagian lainya ketika menjahit pakaian agar hasil jahitan lebih rapi. Sebenarnya keberhasilan dalam menjahit adalah menekan disaat proses menjahit. Perlakuan yang cermat dan hati-hati selama tahapan pembuatan akan menghasilkan busana yang tampak indah dan hanya membutuhkan sentuhan ringan sewaktu penyelesaian anda akan temukan bahwa lebih cepat dan lebih mudah ditemukan pada unit-unit begitu anda menjahitnya misalnya tekanlah semua bentuk-bentuk atau penutup kantong dan lainnya.

h. Boneka jahit (dressform)
Boneka jahit memakai standar dan dapat distel tingginya dan besarnya. Boneka jahit hendaklah disemat dengan jarum pentul memudahkan memulir jadi sebaiknya bagian luar boneka bahan katun atau kaos yang polos. Didalamnya dilapisi dengan spoons sebagai dasar bahan polos. Boneka jahit mempunyai bermacam-macam ukuran S, M, L dan XL juga tersedia boneka untuk wanita, pria dan anak-anak, ada juga boneka jahit tersedia dalam ukuran skala 1:2 atau 3:4.

Sumber:
http://mode.okrek.com/281-alat-jahit-dan-penggunaannya





















SISTEM SEDERHANA

SKALA 1/4
Bagi anda yang ingin belajar untuk menjahit baju sendiri dan tidak punya waktu untuk mengikuti kursus menjahit, maka berikut ini adalah langkah-langkah untuk menggambar pola dasar pakaian wanita sistem sederhana yang dapat anda gunakan. Untuk para pemula dalam bidang jahit menjahit sistem membuat pola dasar sederhana ini akan memudahkan anda dalam mempelajari langkah demi langkah pembuatannya.
Gambar dibawah ini menggunakan ukuran badan saya, sementara jika ukuran badan anda lebih besar atau lebih kecil dari ini maka anda tinggal menyesuaikan sesuai ukuran badan anda.
  
UKURAN: 
  1. Lingkar Leher = 36 cm
  2. Lingkar Badan = 88 cm
  3. Lingkar pinggang = 60 cm
  4. Panjang Muka = 30 cm
  5. Lebar Muka = 31 cm
  6. Tinggi Dada = 14 cm
  7. Panjang Sisi = 17 cm
  8. Panjang Bahu = 12 cm
  9. Lebar Punggung = 33 cm
  10. Panjang Punggung = 36 cm
  11. Jarak Dada = 17 cm


KETERANGAN POLA BADAN MUKA:

 A – B = 1/6 Lingkar leher + 2 cm
B – C = Panjang Muka
C – D = A – E = ¼ Lingkar badan + 1cm
A – A1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = turun 4 cm
B – B1 = 5 cm
B1 – B2 = ½ Lebar muka
C – C1 = ¼ Lingkar pinggang + 1 + 3 cm
C – C2 =1/10 Lingkar pinggang + 1 cm
C2 – CC3 = 3 cm
C1 – C4 = naik 1,5 cm
C4 – K = Panjang sisi
C – M = Tinggi dada
M – O = ½ Jarak dada


KETERANGAN POLA BADAN BELAKANG:
 A – B = 1,5 – 2 cm
B – C = Panjang punggung
C – D = A – E = ¼ Lingkar badan – 1 cm 
A – A 1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = Turun 3 cm
B – B1 = 10 cm
B1 – B2 = ½ Lebar punggung
C – C1 = ¼ Lingkar pinggang – 1cm+3cm
C – C2 =1/10 Lingkar pinggang
C2 – C3 = 3 cm
C1 – K =Panjang sisi 


TIPS BAGI YANG MALAS MEMBUAT POLA :

Dan jika dengan sistem sederhana anda masih juga males untuk membuat pola dasar baju sendiri, maka berikut trik yang bisa gunakan :

  • Carilah baju anda yang sudah tidak terpakai lagi tapi masih pas dibadan, mungkin baju ini tidak anda pakai lagi karena terkena noda atau warnanya yang sudah pudar 
  • Ambil silet dan bukalah jahitannya, tapi jangan semuanya melainkan hanya separuh saja, ya separuh bagian muka dan separuh bagian belakang, satu lengan dan kerah. Sedangkan separuh bagian yang lain biarkan masih terjahit seperti aslinya, gunanya adalah untuk referensi kita pada saat kita menjahit pakian yang baru. Jika kita mengalami kebingungan bagian-bagian mana yang harus kita jahit serta bagaimana cara menjahit sakunya atau lengannya, tinggal kita lihat deh.
  • Seterika potongan potongan kain yang sudah terlepas jahitannya tadi sampai bagian bekas jahitan rata dan rapi.
     
  • Tempelkan potongan kain yang sudah diseterika rapi diatas kertas koran dan gambarlah koran tadi mengikuti pinggir potongan kain dengan spidol. Nah Jadi deh pola baju yang sudah siap untuk kita gunakan.


POLA DASAR LENGAN





















    Ukuran Yang Diperlukan

    1). Lingkar kerung lengan = 40cm (diukur dari pola badan)
    2). Tinggi puncak lengan = 12 cm
    3). Panjang lengan = 24 cm 
     
    Keterangan pola lengan

    Menggambar pola lengan dimulai dai titik A yang merupakan puncak lengan.

    A - B = panjang lengan.
    A - C = ukuran tinggi puncak lengan, buat garis sampai ke titik D dan E, setelah diukur dari titik A ½ lingkar kerung lengan yang ukurannya bertemu dengan garis dari tititk C.

    Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke D dan dari A ke E.
    Garis bantu dari A ke D dan A ke E dibagi tiga. 1/3 dari A ke D
    diberi titik A1 dan dari A ke E dinamakan titik A2.

    A1 - A4 = A2 - A3 = 1,5 cm.
    Titik D1 = 1/3 D - A
    D ke D1 dibagi dua dinamakan titik D2.
    D2 - D3 = 0,5 cm.

    Hubungkan A dengan A4 dengan D1, D3 dan D seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).
    Hubungkan A dengan A3 dan E seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian belakang).

    G - G1 = E1 - E2 = 1,5 cm.

    Hubungkan E dengan E2 (sisi lengan bagian belakang), dan D dengan G seperti gambar (sisi lengan bagian muka)


    POLA DASAR ROK























    Keterangan pola rok muka

    Menggambar pola rok dimulai dari titik A.
    A - B = panjang rok.
    A - C = tinggi panggul.
    A - A1 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm ( 3 cm untuk besar lipit kup, 1 cm untuk membedakan ukuran pola muka degan pola belakang).
    A1 - A2 = 1,5 cm.
    Hubungkan A dengan A1 seperti gambar (garis pinggang).
    A - D = 1/10 lingkar pinggang.
    D - D1 = 3 cm.
    Pada garis tengah antara D dan D1 dibuat garis lurus sampai batas garis C dengan C1(garis panggul).
    D - D1 = 12 cm.
    C - C1 = ¼ lingkar panggul ditambah 1 cm.
    B - B1 = C - C1.
    B1 - B2 = 3 cm.
    B2 - B3 = 1,5 cm.
    Hubungkan A1 dengan C1 membentuk garis pinggul dan dari C1 ke B3.
    Hubungkan B dengan B3 seperti gambar (garis bawah rok).

    Keterangan pola rok belakang
    Menggambar pola rok bagian belakang sama dengan cara meggambar pola rok bagian muka. Bedanya hanya terletak pada ukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul. Ukuran lingkar pinggang dan ukuran lingkar panggul pola bagian muka lebih besar 2 cm dari pada pola bagian belakang.
    Tetapi bentuk garis sisi, garis pinggang dan garis bawah rok sama dengan pola rok bagian muka. Untuk itu maka pola rok bagian belakang dibuat dari pola rok bagian muka. Untuk membedakannya cukup dengan memindahkan garis tengah muka sebesar 2 cm dengan cara mengukur dari A ke E sama dengan dari B ke F yaitu 2 cm, hubungkan titik E dengan F dengan garis lurus (garis tengah belakang).

    Jika ingin memiliki pola bagian muka dan pola bagian belakang pada kertas yang berbeda, sebaiknya salah satu dari pola rok dipindahkan. Sebaiknya pola yang dipindahkan itu adalah pola bagian belakang, dengan demikian pada pola rok bagian muka juga terdapat pola bagian belakang. Didalam memindahkan pola perlu diperhatikan garis tengah belakang pola mesti dalam posisi lurus, garis pinggang dan garis sisi rok bentuknya mesti sama dengan yang asli.


    POLA DASAR CELANA























    CARA MENGAMBIL UKURAN :
    • Lingkar Pinggang, diukur pas sekeliling pinggang
    • Lingkar pesak, diukur dari batas pinggang belakang, melalui selangkangan menuju garis pinggang bagian muka.
    • Tinggi duduk, diukur dari pinggang sampai batas panggul terbesar  pada bagian belakang (dalam posisi duduk)
    • Lingkar Panggul, diukur melingkar pada pinggul yang paling lebar  secara horizontal ditambah 4 cm.
    • Panjang celana, diukur dari pinggang sampai batas mata kaki  (sesuai dengan model)
    • Lingkar ujung kaki, Diukur sekeliling ujung kaki celana sesuai dengan ukuran yang  diinginkan
    • Lingkar paha, diukur sekeliling paha terbesar
    KETERANGAN  POLA CELANA BAGIAN MUKA 
    A - B = panjang celana.1
    A - C = 1 /3 lingkar pesak dibagi 3 ditambah 4 cm. 
    C - D = C - E - ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm. 
    E - D1 = 4 cm tarik garis lurus sampai garis pinggang namakan titik H. 
    H - G = lingkar pinggang dibagi 4 ditambah 2 cm. 
    A - F = panjang lutut. 
    F - F1 = F - F2 = ½ lingkar lutut. 
    B - B1 = B - B2 = ½ lingkar kaki celana. 
    G - I = 3 cm. 
    G - j = 12 cm. 
    Hubungkan I dengan j seperti gambar saku  sisi celana. 
    Hubungkan H dengan E seperti gambar ( pesak celana bagian muka). 
    Hubungkan E dengan F2 terus ke titik B2, seperti gambar (garis sisi celana). 
    Hubungkan G dengan D membentuk garis panggul, terus ke titik B1 melalui titik F1 seperti gambar (sisi celana).

    KETERANGAN POLA CELANA BAGIAN BELAKANG

    Pola celana bagian belakang digambar berdasarkan pola celana bagian muka, untuk itu pindahkan pola celana bagian muka dengan cara menjiblak sekaligus memindahkan tanda-tanda pola seperti titik
    E, F2 dan B2.
    E - E1 = 8 cm. 
    F2 - F3 = 4 cm. 
    B2 - B3 = 4 cm. 
    Hubungkan titik E1 dengan F3 terus ketitik B3 seperti gambar (garis sisi celana bagian belakang). 
    G - G1 = 4 cm. 
    H - H1 = 3 cm. 
    G1 - H1 = 1 /4 lingkar pinggang dibagi  ditambah 4 cm. 
    E1 - E2 = 1 cm, 
    Hubungkan H1 dengan E1 seperti gambar (pesak celana bagian belakang). 
    D - J = 5  cm.  
    J - J1 ditambah J - J2 = ½ ukuran lingkar panggul 

    Sumber:
    http://anaarisanti.blogspot.com/2010/03/pola-dasar-badan-wanita-dewasa.html
    Dalam berpakaian perlu di perhatikan SILUET (bentuk) busana itu sendiri.

    Berikut macam SILUET versi gaun pengantin.
    • Ball Gown 












    Siluet ini cocok untuk kamu yang memiliki minimal tinggi rata-rata. Sebaliknya, jika kamu bertubuh mungil, kamu akan terlihat tenggelam bila mengenakan siluet ini.
    • A-Line












    Pilihan ini sangat “aman” untuk segala jenis bentuk tubuh dan material kain. Modelnya pun klasik dan everlasting. Kalau kamu ingin mewariskannya ke adik, sepupu atau keponakan, mereka dapat me-restyle-nya dengan mudah.
    • Empire












    Model ala perempuan Perancis tempo dulu ini menonjolkan bagian dada. Sehingga lebih cocok untuk mereka yang berdada kecil dan tidak terlalu “busty”.
    • Seath












    Ketat dan menonjolkan bentuk tubuh, itulah model “seath” ini. Oleh karena itu, model ini kurang cocok buat kamu yang bertubuh besar di bawah dan kecil di atas, ataupun sebaliknya. Kalau kamu bertubuh mungil dan proporsional sih oke oke aja …
    • Trumpet












    Model ini mungkin salah satu yang paling banyak digemari. Selain memberi kesan melangsingkan, dengan model ini kamu pun ga usah khawatir akan kesulitan berjalan! :)
    • Short












    Gaun pengantin selutut mungkin jarang ditemui di Indonesia. Tetapi bisa saja menjadi pilihanmu kalau kamu ingin menyelenggarakan pesta pernikahan yang informal dan santai.

    Sumber:
    http://myweddingproject.wordpress.com/2010/05/06/pilih-siluet-baju-pengantinmu/

    Bentuk Tubuh Perempuan
    Kalian tau ternyata ada beberapa jenis dan tipe badan manusia yang harus kita ketahui dan kenal. 
    Berikut tipe – tipe tersebut :

    TIPE KUDA
    Menurut penggolongan ini, pria maupun wanita yang termasuk dalam tipe kuda adalah mereka yang berotot bagus, berbadan tinggi besar dengan proporsi ideal,  berat badan yang pas, dan kondisi fisiknya sehat serta bugar. Pada pria, biasanya terlihat macho dan atletis. Sementara yang wanita umumnya bahenol dengan buah dada penuh berisi, dan pinggang ramping namun panggul besar.
    Ciri lainnya bisa dikaitkan dengan tabiat atau kehidupan emosional kuda yang keras dan sulit dikendalikan. Sementara aspek libidonya yang tinggi bisa dilihat dari kebiasaannya yang mengarah pada hal-hal berbau seks. Misal, baru bertemu beberapa kali saja sudah berani meraba-raba.

    TIPE SAPI
    Pada tipe sapi atau lembu, pria maupun wanitanya bertubuh gembur dan subur alias “dihiasi” kelebihan atau memiliki berat badan yang besar serta lemak di sana-sini. Dari tabiatnya, sapi biasanya lebih kalem dan tak menggebu-gebu, yang konon merupakan cerminan dari gairah seksualnya yang adem ayem. Gerak-geriknya serba lamban hingga bisa diduga, dalam urusan ranjang mereka butuh perangsangan lebih bervariasi dan pemanasan lebih lama.

    TIPE KAMBING
    Lain lagi yang tipe kambing, umumnya berukuran tubuh rata-rata; tak terlalu gemuk ataupun kurus, tak pula kelewat pendek maupun tinggi. Baik kondisi fisik, emosional, maupun pola seksualnya terbilang normal alias biasa-biasa saja; enggak kelewat menggebu, tapi juga enggak terkesan dingin. Mereka juga tak butuh pemanasan lama atau teknik berbelit.

    TIPE KELINCI
    Kalau tipe kelinci, bentuk tubuhnya kecil mungil, baik pria maupun wanita. Penampilannya imut-imut dalam arti menggemaskan seperti layaknya anak kecil. Namun dari aspek gerak, mereka terbilang gesit dan “mengundang”. Dalam urusan seks gampang terangsang namun gampang pula menyudahinya. Sementara dari aspek emosional, tipe ini lebih fleksibel.



     





    Kenakan Sepatu Berujung Persegi
    Sepatu dengan ujung bundar akan membuat anda terlihat semakin gempal. Pilihlah sepatu formal (pantofel) dengan ujung persegi.

    Aksesoris bisa Menjadi Pilihan Tepat
    Aksesoris bisa berperan sebagai pengalih perhatian. Kalung artistik, syal akan membuat orang lain lebih fokus pada aksesoris daripada postur tubuh. Topi adalah salah satu pilihan terbaik, karena secara langsung menambah kesan tinggi beberapa cm.

    Hindari Kaos dengan Sablon Berukuran Besar
    Pilih baju dengan sablon yang proporsional dengan tubuh (berukuran kecil, gambar-gambar sederhana). Hindari sablon dengan ukuran besar atau memenuhi baju, ini akan membuat Anda terlihat lebih padat dan berisi.

    Siasati dengan Pemilihan Celana yang Tepat
    Pilih / buat celana yang bagian pantatnya (jarak / tinggi antara selangkangan dengan pinggang) kecil. Celana ini akan menghasilkan potongan dimana kaki terlihat lebih panjang & menghindari kesan pantat terlihat kosong.
     


    Hindari Garis Horizontal
    Bila Anda suka memakai baju bercorak garis, hindari garis horizontal ataupun diagonal, pilihlah Garis vertikal. Garis horizontal menghasilkan kesan lebih gemuk.

    Hindari Warna Senada antara Baju dan Celana
    Kebalikan dengan pria berbadan lebar. Anda disaranakan untuk tidak memadankan baju & celana yang warnanya senada. Padanan baju dan celana yang senada akan membuat anda terlihat lebih kurus. Berekspresilah dengan warna-warna berbeda / kontras untuk baju dan celana. Misalnya : baju hijau dengan celana putih.

    Jeans Model Pensil bukan Pilihan yang Tepat
    Jeans pensil akan membuat anda terlihat makin menyerupai sebuah tiang, langsing dan langsung dari atas sampai bawah :) . Pilih jeans dengan potongan straight cut atau boot cut untuk menyamarkan tinggi anda.


    Pilih Baju dengan ukuran Pas di Badan
    Memanipulasi postur tubuh dengan mengenakan baju yang lebih besar bukan jalan keluar yang baik. Ini tidak akan membuat anda terlihat lebih gemuk, tapi justru menegaskan postur tubuh Anda yang kurus. Pilih baju yang pas di badan (slim fit) atau kenakan 2 baju supaya badan terlihat lebih berisi.

    Hindari Sepatu Berujung Persegi
    Sepatu tidak terlalu berpengaruh untuk menghasilkan efek lebar, tapi ada baiknya untuk diperhatikan. Secara tidak disadari, sepatu resmi (pantofel) dengan ujung bundar menghasilkan efek gempal. Jadi hindari sepatu dengan ujung kotak, apalagi lancip.

    Pilih Warna Cerah
    Secara psikologis, warna-warna terang menghasilkan efek lebar dan luas. Mulai saat ini, pertimbangkan warna-warna putih, krem, biru langit, abu-abu terang, hijau muda saat membeli pakaian.
    Hindari Baju dengan Corak Garis Vertikal
    Garis vertikal akan membuat Anda terlihat lebih lebar dan gemuk. Pilihlah garis horizontal untuk menghasilkan efek kurus. Padankan dengan jeans gelap atau celana bahan berwarna hitam untuk menegaskan kesan langsing.

    Penelitian terakhir menemukan bahwa efek psikologis corak garis pada baju yang diyakini selama ini ternyata kurang tepat. Dampak psikologis yang dipercaya adalah : garis horizontal menghasilkan efek lebar, sebaliknya garis vertikal menghasilkan efek kurus. Sedangkan penelitian tersebut membuktikan bahwa yang terjadi adalah sebaliknya, garis horizontal menghasilkan kesan kurus, dan garis vertikal menghasilkan kesan gemuk.

    Beli Pakaian yang Pas di Badan
    Jangan memakai baju yang ketat (press body). Juga jangan biasakan untuk memaki baju yang oversize. Kebiasaan kurang tepat pria berpostur besar adalah dengan menutupnya dengan kaos extra size. Ini hanya akan membuat anda terlihat lebih besar (terkecuali profesi Anda adalah rapper). Cukup pilih baju yang pas jatuh di badan, tidak terlalu besar (over size) dan tidak terlalu kecil.

    Pilih Warna Senada untuk Baju dan Celana
    Intinya adalah bagaimana membuat pandangan orang sekitar terhadap Anda mengalir dari atas ke bawah, sehingga badan terlihat proporsional (selain gemuk, juga panjang). Baju dan celana dengan 2 warna kontras, seperti hitam dan putih, menimbulkan kesan mencolok & memisahkan badan menjadi 2 bagian (bagian atas dan bawah), sehingga postur Anda terlihat besar. Pilih warna-warna yang senada dalam padu padan baju dan celana.

    Hindari Baju/Kemeja Berkerah Kecil
    Baju berkerah kecil ataupun turtleneck (kerah menutupi leher) membuat postur tubuh terlihat gempal dan pendek. Sebaliknya, Baju dengan kerah berbentuk V (V-neck) membuat postur terlihat lebih langsing. Dan juga membuat anda terlihat memiliki leher yang panjang.

    Perhatikan Pilihan Sablon / Corak
    Jangan memakai baju dengan corak / sablon terlalu ramai. Karena akan menarik perhatian dan mengalihkan pandangan ke bagian perut Anda (yang lebar). Tterkecuali Anda sedang berlibur ke pantai Hawaii.
    1. COTTON, ada 2 macam berdasarkan spesifikasi benang:
    COTTON COMBED:
    - Serat benang lebih halus.
    - Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.
    COTTON CARDED:
    - Serat benang kurang halus.
    - Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
    Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.

    2. TC ( TETERTON COTTON)
    - Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%
    - Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan.
    - Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.

    3. CVC ( COTTON VISCOSE)
    - Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose.
    - Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton.
    - Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

    4. POLYESTER dan PE
    - Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik.
    - Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.

    JENIS BENANG

    Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan kaos yang kita kehendaki adalah berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri.

    1. BENANG 20S
    Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos atara 180 sampai dengan 220 Gram / Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt

    2. BENANG 24S
    Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt

    3. BENANG 30S
    Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

    4. BENANG 40 S
    Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

    JENIS RAJUTAN

    1. SINGLE KNITT
    - Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single.
    - Penggunaan hanya satu permukaan atau tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan).
    - Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching).
    Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.

    2. DOUBLE KNITT
    - Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double.
    - Sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah).
    - Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur.
    Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak (Kid’s). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.

    3. LACOSTE
    - Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak.
    - Penggunaan tidak bisa dibolak-balik.
    - Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil.
    Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah.

    4. STRIPER atau YARN DYE
    - Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye).
    - Penggunaan tidak bisa di bolak-balik.
    - Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt.
    - Finishing harus openset / belah.
    Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa ( Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt ).

    5. DROP NEEDLE
    - Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum.
    - Penggunaannya bisa di bolak-balik.
    - Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur.
    Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.

    FINISHING
    Jenis finishing bahan kaos disini berkaitan dengan lebar bahan kaos yang dikehendaki yang berkaitan dengan kebutuhan efisiensi pola / marker. Finishing juga berkaitan dengan kebutuhan akan handfeel / pegangan bahan kaos.

    1. TUBULAR/BULAT:
    Bentuk bahan kaos disini adalah bulat melingkar (seperti sarung) untuk bahan Cotton disebut Callendar, sedangkan untuk Non-Cotton disebut Setting.
    Jenis bentuk finishing bahan kaos seperti ini yang paling banyak dipakai oleh para produsen garment / Clothing Company.

    2. OPENSET / FINISH BELAH:
    Bentuk bahan kaos yang di openset adalah sudah dibelah melebar / horizontal. Kelebihan dari finishing ini adalah serat bahan jadi lebih lurus dan shrinkage (susut kain) lebih halus.
    Jenis finishing ini banyak digunakan untuk produk kaos yang mengutamakan mutu, merk branded / ternama, dan kualitas export.

    3. MERCERIZED/NON MERCERIZED:
    MERCERIZED:
    jenis finishing yang membuat serat bahan kaos jadi lebih rapat, warna lebih cerah, shrinkage lebih bagus, dan handfeel lebih keras.
    Contoh untuk jenis bahan ini banyak dipaai oleh produsen kaos lokal seperti : Metalizer, Cressida, IE-BIE, Dadung, Dagadu, Sinergy, BE-HOT, dan lainnya.
    NON MERCERIZED:
    Adalah jenis finishing yang mengutamakan handfeel atau pegangan yang soft dan lentur.
    Contoh produk kaos yang memakai bahan jenis ini: Billabong, Quicksilver, Giordano, dan sebagian besar produk pakaian anak-anak dan bayi.

    4. BIO ENZYM dan BIO COMPACT:
    Jenis finishing ini merupakan inovasi dari Non Mercerized. Sebenarnya kedua jenis finishing ini secara teknis bersifat merapuhkan permukaan bahan kaos dengan semacam bakteri. Yang didapatkan adalah penampilan bahan jadi super lembut, bulunya jadi halus dan warna lebih cerah. Kelemahan bahan ini adalah tidak awet. Tetapi konsumen produk kaos jenis ini tidak mengutamakan keawetan kaos melainkan gengsi, karena produk ini umumnya merek terkenal dan mahal seperti : Billabong, Rusty, Ocean Pasific, Rip Curl, No Fear, dan lainnya.

    5. ROTARY PRINT:
    Jenis finishing bahan kaos ini yang dimaksud adalah bahan kaos yang sudah dalam bentuk printing / sablon sebelum di cutting. Proses printingnya memakai mesin rotary sehingga dinamakan rotary print. Jenis bahan kaos ini banyak dipakai oleh produsen garment anak-anak dan wanita.
    Berikut ini adalah macam-macam kain katun.


    1. Katun Jepang
    Sekilas sama seperti kain katun biasa pada umumnya, tetapi jika diperhatikan  ada beberapa ciri khusus, yaitu :

    • di bagian sisi ujung bahan terdapat tulisan “japan design” dan atau terdapat kode warna pada kain tersebut. Daya serap keringat bagus.
    • harga lebih mahal dari kain katun biasa.
    • permukaan kain lebih halus.
    • warna lebih awet dan tahan lama.
    • sering dan cocok digunakan untuk blouse wanita.
    Katun Jepang













    2. Katun Paris Motif
        Sebetulnya katun Paris hampir sama dengan katun Jepang dalam hal :
    • memiliki kode warna pada kain.
    • daya serap keringat bagus.
    • harga relatif lebih mahal.
    • warna dan permukaan kain sama dengan katun Jepang.
    Katun Paris Motif

    Perbedaaanya adalah kain katun Paris lebih tipis dibanding katun Jepang. Biasa digunakan untuk blouse wanita.









    3. Katun Paris polos.
    Katun jenis ini sebenarnya hampir sama dengan katun biasa, hanya saja lebih tipis. Harganya sendiri hampir sama dengan katun biasa, dan katun ini tidak ada kode warna di kainnya. Sering digunakan untuk blouse wanita dan bahan kerudung.

    Katun Paris polos.













    4. Katun Silk/India/Zada
    Katun jenis ini ada 2 jenis yaitu yang tipis dan tebal. Ciri-ciri kain katun ini adalah :
    • permukaan kain lebih mengkilap.
    • harga sedikit lebih mahal diatas katun biasa, namun tidak semahal katun Jepang.
    • daya serap keringat paling rendah.
    • warna kilapnya awet meskipun sering dicuci.
    Katun Silk/India/Zada











    5. Katun Minyak
    Kain katun ini sama seperti katun lainnya cuma permukaannya terkesan berminyak (kilapnya lain dengan katun silk).
    • harga sama dengan katun biasa.
    • daya serap keringat lumayan.
    • kilap akan berkurang setelah beberapa kali pencucian.
    Katun Minyak













    6. Katun biasa
    • motifnya macam-macam : polos, garis, kotak, bunga atau abstrak.
    • harga relatih lebih murah.
    • tidak ada ciri khusus seperti kode warna.
    • daya serap keringat sedang s/d bagus, tergantung prosentasi bahan katunnya.
    • warnanya awet meskipun masih dibawah katun Jepang.
    Katun biasa
    Tips Memilih Pakaian Untuk Berbadan Gemuk

    Kebanyakan pakaian saat ini didesain untuk cewek-cewek yang langsing. Nah, untuk itu, kita bakal kasi solusi buat perempuan-perempuan gemuk supaya tetap tampil fashionable.
    Ini dia beberapa tips memilih pakaian yang cocok buat wanita gemuk:


    • Pilih corak busana yang agak gelap seperti warna hitam, supaya bentuk tubuh kamu yang gemuk bisa tersamarkan. Atau motif dengan ukuran kecil, seperti gambar bunga atau motif kotak-kotak pilih lah dengan ukuran kecil














    •  Pilih pakaian yang sedikit longgar sehingga mampu mengimbangi perut kamu.



















      • Kalo pakaian kamu motifnya bergaris, sebaiknya pilih motif garis horizontal agar terkesan memanjang dan bukannya malah melebar.













        • Blazers dan jaket bisa jadi pilihan yang bagus untuk menutupi kekurangan kamu di bagian perut., hindari pula pakaian dengan kerutan di pundak juga leher.














        • Hindari celana yang bagian bawahnya mengecil atau street seperti trend celana pencil. Tetapi pakailah celana dengan siluet H













          Dan yang terakhir ialah PD, alias percaya diri! ^_^